Posts

Showing posts from October, 2017

Berdoalah Sampai Sesuatu Terjadi

Image
[P.U.S.H. = Pray Until Something Happens!] Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebua batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkann

Hypnotic Dream Restructuring

Image
“Aduh kasihan ya si Budi. Tadi malam masih sehat. Pagi ini bangun tidur lumpuh karena kena stroke” ujar Anto. “Tapi yang aneh, barusan saya dapat kabar dari istrinya, Budi sudah di-MRI dan CT Scan. Kata dokter hasil scanning-nya bagus. Tidak ada yang bermasalah dengan otak atau saraf Budi. Dokter menyimpulkan Budi tidak kena stroke” jelas Mia. “Kalau bukan stroke lalu kena apa ya dia? Tubuhnya lemah sekali dan lumpuh, tidak bisa digerakkan” tanya Anto penasaran. Pembaca, pernahkah anda mendengar perbincangan serupa dengan yang saya tulis di atas? Atau anda sendiri pernah mengalaminya. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tubuh fisik anda sehat namun anda (merasa) sakit. Inilah yang disebut dengan penyakit psikosomatis. Secara khusus saya membahas hal ini di buku saya yang segera terbit di penghujung bulan Juni, The Miracle of MindBody Medicine: How to Use Your Mind for Better Health. Hasil riset yang kami lakukan di Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology menemukan bahwa ada 15 (

Memahami Fenomena Kesurupan Dari Sudut Ilmu Hipnoterapi

Image
Dalam setiap pelatihan, baik itu Quantum Life Transformation (QLT) maupun Quantum Hypnosis Indonesia (QHI), saya selalu mendapat satu pertanyaan yang cukup menggelitik rasa ingin tahu, “Apa sih sebenarnya kesurupan itu?” Pertanyaan ini bisa dilihat dari dua kaca mata berbeda; dari sudut pandang metafisika dan dari sudut pandang ilmu hipnoterapi yang membahas mengenai pikiran, khususnya pikiran bawah sadar. Dalam artikel ini saya tidak membahas kesurupan dari sudut pandang metafisika karena ini di luar ranah keilmuan saya. Kali ini saya khusus membahas kesurupan dari sudut ilmu hipnoterapi. Menurut pemahaman masyarakat bila seseorang sedang kesurupan maka ia akan bertindak atau berperilaku bukan seperti dirinya yang biasa. Seakan-akan ada pribadi atau makhluk lain yang sedang menguasai orang ini. Pribadi atau mahkluk ini ada yang bisa diajak komunikasi. Ada juga yang tidak bisa. Ada yang punya nama dan ada juga yang tidak. Biasanya akan terjadi perubahan yang jelas pada aspek fisik.

Why Do We Break Up?

Image
Hari begitu gelap. Sang surya telah kembali ke peraduannya. Tak ada satu pun sinar bintang terpancar dari langit malam. Hanya terdengar suara petir yang menyambar, disusul suara guntur yang menggelegar di telinga. Sepertinya akan turun hujan. Rina masih saja duduk terdiam di ruang keluarga. Kedua tangannya menggapai lutut. Ia terlihat begitu murung. Tak berdaya sama sekali. “Kamu di mana? Aku kangen banget sama kamu! Kamu hilang bagai ditelan bumi. Nggak ada kabar sama sekali!” Kejadian itu pun teringat kembali di benak Rina. Rina memanggil Lee, saaat ia sedang lari sore bersama Dina, temannya. Tapi panggilannya sama sekali tidak dihiraukan oleh Lee. Rina jadi sedih sekali. Dia dicuekin begitu saja. Sebagai perempuan, ia merasa tidak diperhatikan oleh pujaan hatinya sendiri. Tapi Rina tak mengetahui bahwa di saat itu Lee sedang memakai headset di telinganya. Mendengar lagu dengan volume tertinggi. Lee mencoba tuk menjelaskan, tapi Rina bersikeras untuk mendengarkan. Dengan berat hati