Posts

Showing posts from July, 2016

Impian Anak Kampung

Image
Di pagi yang cerah Anugrah bergegas menyiapkan pakaian dan peralatan sekolah, Anugrah begitu bersemangat pagi itu karena ada pelajaran yang sangat ia sukai, yakni olahraga. Ketika tiba di sekolah, Anugrah diberitahu kawannya bahwa di Kabupaten sedang dibuka pendaftaran klub sepak bola dari Jakarta. Mendengar kabar tersebut Anugrah merasa gembira karena cita-cita yang didambakan sudah terbuka lebar. Namun Anugrah harus menelan pil pahit, persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta klub harus memiliki sepatu bola dengan merk tertentu yang berharga mahal. Hal itu sangat disadari Anugrah tidak akan mampu terpenuhi, karena latar belakang keluarga Anugrah yang memiliki orang tua hanya seorang buruh. Dalam batin Anugrah terus berharap akan bisa memenuhi persyaratan klub dari Jakarta tersebut, sampai tak sadar tangan Pak Wisma menepuk pundak Anugrah dan membuyarkan lamunannya. Pak Wisma lalu duduk dan bertanya akan perubahan sikap Anugrah hari itu. Anugrah menjawab sedih bahwa dirinya

Cangkir Tindih Merah Putih

Image
Subuh buta belum tersentuh matahari dinginpun masih menusuk. Tapi, anak-anak di desaku termasuk aku. Akan segera berangkat ke sekolah yang jauh seberang desa ini dan kami harus melewati sungai yang memisahkannya. Namun, tak ada benda melayang diatasnya yang memisahkan sungai. Jadi, setiap akan berangkat kami harus membawa sebuah kayu panjang yang ujungnya pipih dan agak lebar, sendiri karena harus menggunakan perahu kecil yang terbuat dari pohon rotan dan hanya dapat memuat 1 atau 2 orang saja. Bisa juga memuat 3-4 orang jika perahunya agak besar. Biasanya teman-temanku menjemputku. “Tapi, kenapa hari ini mereka tak menjemput?” aku bergumam dalam hati. “Ya sudahlah, mungkin mereka lupa karena terburu-buru” pikirku tidak memasalahkannya. Aku lari terbirit-birit menyusul teman-temanku, hampir aku melupakan sesuatu yang penting untuk mengarungi sungai dengan perahu ”dayung…ya…dayung” aku merasa ada yang kurang. Saat di sungai, teman-temanku sudah sampai di tengah sungai sedang aku mas

My Heart For The Children

Image
Bukankah berkhayal itu hanya dilakukan oleh anak kecil? Bukankah dongeng itu hanya untuk anak kecil? Bukankah permainan itu hanya dimainkan oleh anak kecil? Tapi aku suka berkhayal, aku suka dengan dongeng dan aku suka bermain. Anak kecil kah diriku? Bukan, aku bukan anak kecil! Tapi aku akan terus membuat khayalan, khayalan indah untuk anak-anak. Aku juga akan selalu mendongeng untuk anak anak dan bermain sebuah permainan dengan anak-anak. “Bisakah kau berhenti melakukan aktivitasmu dengan anak-anak itu dan meluangkan seluruh waktumu hanya untukku?” Ucapan itu seketika membuyarkan semua khayalanku. Ucapan kekasihku yang begitu mengecewakan hatiku. Dia terlalu melarangku akan setiap kegiatanku. Bukan, bukan karena dia tak menyukai anak-anak. Hanya saja dia belum memahami mengenai anak-anak. Kembali aku berkhayal mengenai anak-anak itu. Tertawa, menari dan bernyanyi bersama. Di sebuah taman yang indah dipenuhi bunga, balon dan kupu-kupu. Aku senang melihat anak-anak it ... baca seleng

Personal Branding Melalui Buku

Image
“Awali branding Anda dengan tulisan.” ~ Edy Zaqeus Suatu kali ada seorang trainer datang kepada saya untuk mendiskusikan strategi membangun personal branding dan debutnya di ranah publik Indonesia. Trainer ini lulusan luar negeri dan mengaku telah berkiprah selama bertahun-tahun di berbagai bidang bisnis. Jaringan atau fondasi internasionalnya sudah terbentuk, namun yang saat itu ingin dia bidik justru jaringan dan fondasi di Tanah Air. Alasannya sederhana, pasar di Indonesia dipandangnya masih “menyilaukan” mata, sangat prospektif, dan sangat sayang bila diabaikan. Infrastruktur berupa tim kerja sudah dibentuk, termasuk event organizer. Sementara website berciri company profile sebagai sarana mass communication dan wadah jejaring juga sudah disiapkan. Rencana-rencana dan budgeting “penampakan” ke ranah publik juga sudah disusun dan dipersiapkan sedemikian rapinya, baik berupa sejumlah preview seminar, seminar inti, termasuk segala macam marketing tools yang dibutuhkan. Sepintas, sem

Lebay

Image
“Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah? Dan di manakah orang yang jujur dipunahkan? Yang kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga,” kata Elifas kepada sahabatnya yang sedang dirundung malang tak berkesudahan. Elifas, tokoh yang hidup lima ratusan tahun sebelum Masehi, percaya hukum tabur-tuai, hukum sebab-akibat, hukum daya tarik, law of attraction. Jika Anda baik, maka kebaikan akan menghampiri Anda. Jika Anda jahat, maka kejahatan akan mendekati Anda. Apa yang sering Anda pikirkan akan menjadi kenyataan. Jika Anda suka cemas, maka hal-hal yang mencemaskan akan datang berkunjung. Jika Anda berpikir sukses, maka jalan-jalan kesuksesan akan terhampar di hadapan Anda. Terdengar familiar? Di dekade pertama abad ke-21 ini, cara pandangan Elifas kembali populer berkat orang-orang seperti John Assaraf, Michael Beckwith, Jack Canfield, James Arthur Ray, Bob Proctor, Joe Vitale, Lisa Nichols, Marie Diamond, dan guru-guru The Secre

(De)sain Masa Depan

Image
Desain suatu produk atau layanan adalah penentu yang memengaruhi ragam dan tingkatan kesejahteraan masyarakat di masa depan melalui berbagai cara. Desain berpengaruh dan beredar secara kompetitif, seolah “senjata” yang melekat pada strategi bisnis. Desain menjadi juga semacam jembatan antara perusahaan dan konsumen dalam format interaksi interpersonal seperti: pertemanan, kepercayaan, keterandalan, bahkan pengakuan. Di sisi lain, kepekaan menangkap efektivitas sebuah desain sangat bergantung pada tingkat kecerdasan interpersonal seseorang, salah satu komponen kecerdasan yang memampukan sang penanggap mempersepsi tingkat kritikalitas suatu kebutuhan, keinginan, gelagat, dan hasrat orang lain dalam rentang waktu tertentu. Makin tak pasti dan makin penting pemenuhan suatu kebutuhan, makin kritis kebutuhan, dan makin tinggi bobot desain yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan itu. Jadi, desain yang futuristik adalah yang mampu menjawab kebutuhan kritis: kebutuhan yang sangat penting s

Wiro Sableng #18 : Pendekar Pedang Akhirat

Image
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : DI NEGERI TIONGKOK/CHINA Mungkin ini adalah malam yang paling mengerikan bagi Wiro Sableng selama dia menginjakkan kaki dalam rimba persilatan Tiongkok. Segala sesuatunya gelap, hitam memekat. Hujan turun dengan lebat, angin bertiup dingin mengeluarkan suara aneh tiada hentinya. Sekali-sekali guntur menggeledek dan di kejauhan terkadang terdengar suara lolongan liar serigala hutan. Dalam keadaan basah kuyup Wiro berusaha mencari perlindungan. Saat itu dia berada di lereng sebuah bukit gundul, sekitar 100 lie dari tembok besar. "Hujan gila!" memaki Wiro. Dia lari terus. Dalam kepekatan itu di kejauhan dilihatnya satu bayangan hitam sebuah bangunan. Dia tak dapat memastikan bangunan apa adanya itu, namun Wiro segera menuju ke sana. Sesaat kemudian, bila dia sampai ke tempat tersebut ternyata klenteng yang sudah tidak terpakai lagi, Wiro mendekam di bawah atap klenteng yang miring. Hawa di

Harga Sebuah Penyesalan

Image
Sepasang suami-istri yg sudah dikaruniai,seorang anak berumur 1 thn hidup dgn bahagia. Mereka memelihara seekor anjing yg begitu setia. Sejak dari pacaran sampai sdh dikaruniai anak, anjing ini telah menjadi bagian dalam hidup mereka. Sebagai teman bermain, penjaga sekaligus pelindung keluarga. Merekapun sangat menyayangi dan mempercayai anjing ini. Suatu saat kedua suami istri ini keluar rumah dan maninggalkan anak mrk bersama anjing peliharaannya. Namun mrk lupa memberi makan anjing tsb. Saat mrk pulang, dikejutkan dgn tetesan2 darah yg berserahkan dilantai. Kaget, takut, khawatir bercampur aduk dlm benak mrk lsg berlari menuju kamar. Di depan pintu kamar, duduk anjing peliharaan itu dgn mulut yng masih meneteskan darah segar. Histeris, kedua suami-istri berteriak. Si istri terduduk lemas dgn isak tangis, sedangkan sang suami langsung mengambil kursi yg ada diruangan, dan menghantamkanya bertubi-tubi kekepala anjing tsb. Si anjing seolah pasrah menerima nasibnya tanpa b

Memperbarui Tujuan Pembelajaran

Image
Oleh: Agus Riyanto Setelah beberapa episode artikel yang lalu kita membahas masalah “cinta” dengan aneka problematikanya, sekarang mari kita membicarakan masalah yang labih penting untuk masa depan kita, yakni pendidikan atau lebih tepatnya kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan pembelajaranlah kita yang dulunya bodoh dan tidak tahu apa-apa, sekarang telah menjadi manusia dewasa yang memiliki wawasan, pengetahuan atau filosofi dalam menempuh kesempatan indah karunia Sang Pencipta berupa “kehidupan” ini. Kebanyakan pelajar atau mahasiswa pergi ke sekolah atau ke kampus hanya untuk mendapatkan ijasah, kemudian setelah lulus mencari pekerjaan. Tujuan mereka belajar—selama kurang lebih 12 tahun (bagi lulusan SLTA), 17 tahun (bagi sarjana S1), dan seterusnya–hanya satu, yakni untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan. Itulah yang umum terjadi. Kebanyakan mereka mengejar pekerjaan yang aman dan terjamin. Setelah mendapatkan pekerjaan…, ya sudah! Baginya tidak ada lagi yang perlu dipelajari

Dari Pengkotbah Cilik Jadi Pengidap HIV/AIDS

Image
Pada tahun 1983, kota Tarutung, Sumatera Utara dibuat heboh oleh seorang anak balita bernama Kaleb Otniel Hutahaean yang dapat menyembuhkan orang sakit hanya dengan berdoa. Dalam waktu singkat namanya menyebar ke berbagai pelosok Indonesia, dan undangan berkotbah untuk Kaleb pun mulai membanjir. “Orang otomatis mulai mengenal nama saya, dalam satu bulan bisa kurang lebih dua puluh harian di luar rumah,” jelas Kaleb. Diusianya yang baru tiga tahun, Kaleb sudah harus melayani panggilan berkotbah ke berbagai penjuru kota di Indonesia. Karena hal ini, orangtua Kaleb menitipkannya ke salah satu kerabat di Jakarta. Sekalipun Kaleb menjadi anak ajaib yang dipakai Tuhan untuk menyembuhkan banyak orang, Kaleb tetap berprilaku seperti anak pada umumnya. “Kalau dia habis kotbah, dia turun, dia langsung main-main seperti biasa,” jelas Ibu Hutapea, ibu angkat Kaleb yang mengurusnya saat itu. Selama sepuluh tahun lamanya, Kaleb memberitakan firman Tuhan dengan tekun dan dipakai Tuhan untuk

Memahami Level Hipnosis Dan Manfaatnya

Image
Saya baru-baru ini mendapat email dari seorang pembaca buku yang juga telah mendengarkan CD Audio Ultra Depth Relaxation. Pendengar ini bertanya, “Pak Adi, saat saya mengikuti bimbingan Bapak di CD, saya masuk ke dalam kondisi relaksasi yang begitu dalam. Jauh lebih dalam dari yang pernah saya capai sebelumnya. Belum pernah saya merasa begitu tenang dan damai. Namun saat sedang menikmati suasana yang luar biasa itu saya merasa bahwa sebenarnya saya masih bisa turun lebih dalam lagi. Pak, apakah ada dasar atau level terdalam yang bila seseorang telah mencapainya maka ia sudah tidak bisa turun lagi?” Pembaca, sebenarnya ada banyak level relaksasi yang bisa kita capai. Relaksasi ada 2 macam yaitu relaksasi fisik dan relaksasi mental. Pada umumnya kita berpikir bahwa saat kita mengalami relaksasi fisik maka hal ini sama dengan kondisi trance. Pemahaman ini sama sekali tidak tepat. Saya pun dulunya berpikir seperti ini. Dulu saat saya berhasil membawa seseorang masuk ke dalam kondisi rel

Kerjakan Yang Kau Mampu

Image
Di suatu hari saat musim gugur, seorang petani melihat seekor burung walet kecil berbaring telentang di tengah ladangnya. Petani itu berhenti mencangkul, dan menghampiri mahkluk kecil bersayap itu, lalu bertanya, ?Mengapa kau berbaring dengan kaki ka atas seperti itu ?? ?Aku dengar musim gugur ini akan dahsyat sekali, kata burung-burung disana, langit juga akan gugur dan runtuh seperti daun-daun itu.? Petani itu heran. ?Apakah menurutmu kau dapat menahan langit dengan sepasang kaki kecilmu itu ?? ?Bukankah setiap hewan harus mengerjakan apa yang mampu diperbuatnya?? jawab sang burung dengan tegas. ... baca selengkapnya di Kerjakan Yang Kau Mampu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu